A.
Teori Gempa Bumi dalam Pandangan Islam
Salah satu ilmuwan dan seorang dokter
dari umat muslim yaitu Ibnu Sina, ia menyapaikan pemikirannya tentang gempa
bumi. Ia mengutip beberapa pemikiran tentang gempa bumi yang berasal dari para ilmuwan
Yunani, ia mengutip gempa bumi terjadi karena tekanan gas yang tersimpan di
dalam bumi berusaha keluar dari bumi.
Namun, ia tidak sepenuhnya sependapat
dengan pandangan para ilmuwan Yunani tersebut. Ia menentang dengan memberikan
penjelasan dengan teoriya sendiri dan mengembangkan teorinya sendiri. Ibnu Sina
mengungkapkan, gempa terkait dengan tekanan besar
yang terperangkap dalam rongga udara yang ada di dalam bumi. Tekanan ini, bisa
datang dari air yang masuk ke dalam rongga bumi dan menghacurkan sejumlah
bagian bumi.
Dalam
esainya, Ibnu Sina memberikan sebuah pemikiran untuk mengurangi dampak gempak
terjadinya gempa bumi dengan membuat sumur agar tekanan gas di dalam tanah
menurun. Sehingga getaran akibat gempa bumi berkurang.
Beberapa
sejarawan mengatakan, setelah abad ke-10 dan ke-11 teori para ilmuwan Muslim tentang
penyebab gempa lebih menekankan pada sisi religius. Mereka berpikir bahwa gempa
merupakan fenomena alam yang telah ditetapkan Tuhan. Namun, pendapat
lain mengemuka, para ilmuwan Muslim mengadopsi filsafat logika dan
fisik, untuk menjelaskan penyebab terjadinya gempa bumi sejak abad ke-10.
Pendekatan itu, agak dihindari menjelang periode berakhirnya kekuasaan Mamluk.
Sejumlah
ilmuwan lain dalam periode klasik Islam yang menulis tentang gempa bumi, antara
lain, Al-Biruni, Ibnu Rusyd, Jabir bin Hayyan. Mereka membahas gempa bumi dalam
buku yang mereka tulis dalam bidang meteorologi, geografi, dan geologi.
B.
Proses
Terjadinya Gempa Bumi Menurut Penyebabnya
Kebanyakan gempa bumi
disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan
oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan
akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi
oleh pinggiran lempengan. Pada saat itu lah gempa bumi akan terjadi. Gempa bumi
biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Gempa bumi yang
paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan
translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi
lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman
lebih dari 600 km. Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena
pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi
gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi (jarang
namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik
dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga
dapat terjadi karena injeksi atau ekstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh.
pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain
Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal
ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang
dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini
dinamakan juga seismisitas terinduksi.
Ada 5 (lima) jenis
gempa bumi yang dapat dibedakan menurut terjadinya, yaitu: Gempa Tektonik,
Gempa Vulkanik, Gempa Runtuhan, Gempa Jatuhan, dan Gempa Buatan.
Gempa Tektonik
Seperti diketahui bahwa
kulit bumi terdiri dari lempeng lempeng tektonik yang terdiri dari lapisan
lapisan batuan. Tiap tiap lapisan memiliki kekerasan dan massa jenis yang
berbeda satu sama lain. Lapisan kulit bumi tersebut mengalami pergeseran akibat
arus konveksi yang terjadi di dalam bumi.
Gempa Vulkanik
Sesuai dengan namanya
gempa vulkanik atau gempa gunung api merupakan peristiwa gempa bumi yang
disebabkan oleh tekanan magma dalam gunung berapi. Gempa ini dapat terjadi
sebelum dan saat letusan gunung api. Getarannya kadang-kadang dapat dirasakan
oleh manusia dan hewan sekitar gunung berapi itu berada. Perkiraaan meletusnya
gunung berapi salah satunya ditandai dengan sering terjadinya getaran-getaran
gempa vulkanik.
Gempa Runtuhan
Gempa runtuhan atau
terban merupakan gempa bumi yang terjadi karena adanya runtuhan tanah atau
batuan. Lereng gunung atau pantai yang curam memiliki energi potensial yang
besar untuk runtuh, juga terjadi di kawasan tambang akibat runtuhnya dinding
atau terowongan pada tambang-tambang bawah tanah sehingga dapat menimbulkan
getaran di sekitar daerah runtuhan, namun dampaknya tidak begitu membahayakan.
Justru dampak yang berbahaya adalah akibat timbunan batuan atau tanah longsor
itu sendiri.
Gempa Jatuhan
Bumi merupakan salah
satu planet yang ada dalam susunan tata surya. Dalam tata surya kita terdapat
ribuan meteor atau batuan yang bertebaran mengelilingi orbit bumi.
Sewaktu-waktu meteor tersebut jatuh ke atmosfir bumi dan kadang-kadang sampai
ke permukaan bumi. Meteor yang jatuh ini akan menimbulkan getaran bumi jika
massa meteor cukup besar. Getaran ini disebut gempa jatuhan, namun gempa ini
jarang sekali terjadi. kawah terletak dekat Flagstaff, Arizona, sepanjang 1,13
km akibat kejatuhan meteorite 50.000 tahun yang lalu dengan diameter 50 m.
Gempa Buatan
Suatu percobaan
peledakan nuklir bawah tanah atau laut dapat menimbulkan getaran bumi yang
dapat tercatat oleh seismograph seluruh permukaan bumi tergantung dengan
kekuatan ledakan, sedangkan ledakan dinamit di bawah permukaan bumi juga dapat
menimbulkan getaran namun efek getarannya sangat lokal.
C. Gempa
Bumi dan Ayat – ayat Al – Quran
Beberapa ayat
dalam Al – Quran tentang gempa yang termasuk dalam bencana yang telah
dijelaskan oleh Allah SWT di dalam Al – Quran.
1.
Q.S. Al – An’aam (65)
Yang artinya :
Katakanlah:
" Dialah yang berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu
atau dari bawah kakimu atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang
saling bertentangan) dan merasakan kepada sebahagian kamu keganasan sebahagian
yang lain. Perhatikanlah, betapa Kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami
silih berganti agar mereka memahami(nya)."
2.
Q.S. Al – A’raaf (155)
Yang artinya :
Dan
Musa memilih tujuh puluh orang dari kaumnya untuk (memohonkan taubat kepada
Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan. Maka ketika mereka digoncang gempa
bumi, Musa berkata: "Ya Tuhanku, kalau Engkau kehendaki, tentulah Engkau
membinasakan mereka dan aku sebelum ini. Apakah Engkau membinasakan kami karena
perbuatan orang-orang yang kurang akal di antara kami? Itu hanyalah cobaan dari
Engkau, Engkau sesatkan dengan cobaan itu siapa yang Engkau kehendaki dan
Engkau beri petunjuk kepada siapa yang Engkau kehendaki. Engkaulah Yang
memimpin kami, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkaulah
Pemberi ampun yang sebaik-baiknya."
3.
Q.S Al 'Ankabuut (37)
Yang artinya :
Maka
mereka mendustakan Syu'aib, lalu mereka ditimpa gempa yang dahsyat, dan jadilah
mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat-tempat tinggal mereka.
Masih hangat
dalam benak kita gempa yang terjadi di Padang, Sumatra Barat gempa pada tanggal
30 September 2009 telah meluluh lantahkan ranah minang. Sehari setelah
terjadinya gempa tersebut, tersebar sms yang menghubung – hubungkan waktu
terjadinya gempa bumi di Padang itu dengan Ayat – ayat Al – Quran.
Gempa Padang
terjadi pada pukul 17.16, coba kita lihat Q.S. 17.16
Q.S. Al –
Israa’ (16)
Yang artinya:
Dan
jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada
orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi
mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku
terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu
sehancur-hancurnya.
Lalu terjadi
gempa susulan pada pukul 17.58, coba kita buka surat ke 17 ayat 58.
Yang artinya :
Tak ada suatu
negeripun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami membinasakannya sebelum
hari kiamat atau Kami azab (penduduknya) dengan azab yang sangat keras. Yang
demikian itu telah tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfuzh).
Lalu kita lihat
ayat di dalam Al – Quran yang terdapat pada
nomer surat dan ayat yang sama dengan tanggal pada hari terjadinya gempa
tersebut.
Gempa di Padang
terjadi pada tanggal 30/09/09, coba kita buka ayat tersebut.
Yang artinya :
Dan apakah
mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan memperhatikan bagaimana
akibat (yang diderita) oleh orang-orang sebelum mereka? orang-orang itu adalah
lebihkuat dari mereka (sendiri) dan telah mengolah bumi (tanah) serta
memakmurkannya lebih banyak dari apa yang telah mereka makmurkan. Dan telah
datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata.
Maka Allah sekali-kali tidak berlaku zalim kepada mereka, akan tetapi merekalah
yang berlaku zalim kepada diri sendiri.
Tiga ayat di atas, yang berkaitan dengan
waktu kejadian gempa di Sumbar, berbicara perihal azab Allah yang berupa kebinasaan suatu penduduk negeri. Bahwa
kebinasaan dan kehancurannya disebabkan oleh tingkah laku penduduknya yang
telah melakukan kedurhakaan kepada Allah. Bukan Allah berlaku dzalim terhadap
mereka, tapi merekalah yang telah mendzalimi diri mereka sendiri.